Untuk bisa sampai di pulau ini, ada dua pilihan transportasi alternatif yang anda bisa gunakan. Misalnya melalui pesawat twinoter menuju Distrik Okaba yang ditempuh selama lima belas sampai tiga puluh menit.
Sedangkan bagi anda yang suka tantangan dan ingin menguji adrenalin di laut Arafura, dari merauke anda bisa menggunakan Speedboat berkuatan 80 PK dan ditempuh sekitar tiga jam.
Pulau Habe ini memang beda dengan seluruh pantai di Selatan Tanah Papua yang umumya berpermukaan lumpur. Pulau Habe memiliki keistimewaan tersendiri, air lautnya biru jernih, pasir putih dan berkarang. Tidak mengherankan jika binatang laut seperti kerang dan penyu banyak ditemukan ditepi pantai pulau ini.
Menurut Legenda Suku Marind, pada zaman dahulu, Pulau Habe dahulunya berada di Kondo dan mengalami perpindahan seiring dengan hijrahnya para leluhur dari satu tempat ke tempat lain.
Sedangkan hikayat lainnya adalah pulau Habe ini dulunya satu daratan dengan pulau Papua, tetapi karena bencana alam seperti gempa bumi, daratan pulau Papua terpecah menjadi beberapa bagian, dan terbentuklah pulau Habe.
“Menurut cerita masyarakat Wambi, struktur pasir pantainya kerap berubah posisi secara alami setiap tahun. Jika musim angin tenggara menghembus ke arah pulau, pasirnya pun secara perlahan akan berpindah ke arah barat dan membentuk permukaan pantai pasir baru. Dan begitu pun sebaliknya,” kata Bupati Kabupaten Merauke, Romanus Mbaraka.
Fenomena alam lainnya yang terdapat pulau ini adalah permukaan daratannya ditumbuhi pepohonan khas dataran tinggi. Di situ ada alang-alang, pandan duri, bunga bakung, putri malu, serta tumbuh-tumbuhan khas dataran tinggi lainnya. Menariknya lagi, pulau ini permukaan tanahnya berwarna merah, Sedangkan di pinggir pantai hanya sedikit saja ditumbuh pohon bakau.
Karena keindahan Pulau Ini, Pemerintah Kabupaten Merauke akan menetapkan Pulau Habe sebagai tempat tujuan wisata Utama. “Tahun 2013 ini Pemda Merauke akan membangun berbagai fasilitas, seperti Helyped, tempat penginapan dan akan dibangun Patung Kristus Raja untuk wisata Rohani,” kata Romanus.
0 komentar:
Post a Comment