Tentang Pantai Habe

Keindahan alam Papua tak hanya di punggung Utara pulau cenderawasih semata. Di bagian selatan Papua, tepatnya di Kabupaten Merauke, ada sebuah pulau yang sangat elok. Namanya Pulau Habe. Pulau ini terletak di Kampung Wambi.

Tentang Bandara Mopah Merauke

Sebagai satu-satunya Airlines yang tetap mempertahankan komitmen membangun tanah Papua sejak beroperasinya PT. Merpati Nusantara tahun 1962 hingga sekarang, maka seiring dengan perkembangan pemekaran wilayah Papua dan Kabupaten Merauke.

Tentang Tugu Libra 969

Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT akhirnya meresmikan Tugu Lingkaran Brawijaya (Libra) 969. Dalam peresmian tersebut, Bupati Romanus membeberkan secara blak-blakkan ihwal makna dari angka 969.

Tentang Pelabuhan Merauke

Dermaga pelabuhan Merauke dengan panjang 158 M, Draft 6 M dan GT 7.341 dapat disinggahi oleh kapal penumpang dan kapal perintis. Dermaga Merauke merupakan pelabuhan utama yang ada di Kabupaten Merauke.

Tentang Kepala Daerah Merauke

Bupati Merauke, Bpk. Romanus Mbaraka, adalah satu dari 30 Bupati/ Walikota terbaik yang menerima piagam penghargaan dari Kemendagri melalui Sekjen Diah Anggraeni pada bulan Oktober yang lalu untuk Program Innovative Government Awards-IGA 2012.

Tuesday 1 April 2014

Logistik Pemilu di Merauke Terpaksa Diantar Pakai Speed Boat

BCMerauke.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Merauke, Antonius Kaize menjelaskan,pengiriman  logistik Pemilu ke beberapa distrik, seperti Waan, Tabonji,dan Ilwayab, menggunakan transportasi laut berupa speed boat. Sebab tak ada jalur transportasi darat yang bisa dilalui kendaraan roda empat.

Antonius  mengaku, pihaknya baru selesai melakukan rapat koordinasi bersama lima rekanan yang diberikan kepercayaan untuk mengirim logistik pemilu.

“Selain rekanan, juga beberapa komponen terkait lain seperti Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG),karena menyangkut perkembangan cuaca,” kata Antonius saat ditemui tabloidjubi.com di Kantor KPU Merauke, Selasa (1/4). .

Menurut Antonius, pengiriman  logistik pemilu mulai dilakukan pada tanggal 3 April 2014. Khusus di beberapa distrik di Pulau Kimaam, fokusnya adalah di ibukota Distrik Kimaam. Logistik akan dikirim  dengan menggunakan kapal dari Kota Merauke.

Selanjutnya, kata Antonius, pengiriman logistik pemilu ke Distrik Waan, Tabonji, dan  Ilwayab akan menggunakan spead boat. “Pada tanggal 4-5 April, sudah sampai di tiga distrik tersebut. Dari situ, akan pengiriman akan dilanjutkan  ke kampung-kampung dengan jarak tempuh kurang lebih satu jam,” kata Antonius.

Antonius menargetkan  pada 6 April semua logistik telah sampai di kampung. “Kami memberikan jaminan bahwa pelaksanaan pemilu legislatif di Kabupaten Merauke, akan berjalan serempak di 160 kampung dan delapan kelurahan yang tersebar. Sebab,  pengiriman  logistik sudah mulai dilaksanakan 3 April,” tuturnya.

Terkait dengan kemungkinan ganggamuan cuaca, Antonius mengatakan hal itu hanya bisa diatasi dengan pesawat.  “Itu alternatif yang sedang kami pikirkan dari sekarang,” tuturnya.

Kabag Ops Polres Merauke, Kompol Muhzin Neungkela, mengatakan  anggotanya sudah siap untuk melakukan pengawalan logistuk pemilu dari tingkat kota hingga sampai ke kampung-kampung yang tersebar. (Jubi/Frans L Kobun)

Kekurangan Surat Suara DPRP Sudah Diatasi

BCMerauke.com - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang membidangi logistik, Seferinus Fenanlampir,mengatakan kekurangan 963 surat suara untuk Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), telah dijemput dan atau diambil langsung di Surabaya.

“Begitu diketahui ada kekurangan, langsung ditindaklanjuti dengan penjemputan secara langsung di Surabaya. Kini surat suara sudah cukup,” kata Fenanlampir saat ditemui tabloidjubi.com di ruang kerjanya, Kantor KPU Merauke, Selasa (1/4).

Petugas di KPU Kabupaten Merauke, kata Fenanlampir,sudah melakukan pelipatan dan diisi ke dalam kotak suara. “Saya sudah mengingatkan kepada staf yang mengisi surat suara agar  harus hati-hati dalam bekerja.  Jangan sampai surat suara yang diprioritaskan untuk daerah pemilihan (Dapil) II, justru diisi di Dapil I. Ini yang perlu dijaga dengan baik,” tandasnya.

Fenablampir mengatakan perlu ketelitian dalam melipat surat suara sehingga saat dikirim tidak mengalami kendala, terutama di tempat pemungutan suara (TPS). “Apalagi beberapa distrik yang agak sulit dijangkau, termasuk susah untuk berkomunikasi,” kata dia.

Ketua KPU Kabupaten Merauke, Antonius Kaize mengatakan, pada saat pengisian surat suara dalam kotak, harus memperhatikan Dapil dengan baik. Karena nama-nama caleg dari satu dapil dengan dapil lain berbeda. “Ini yang selalu kami tekankan  kepada staf saat pengepakan dan pengisian dalam kotak surat suara,” tandasnya. (Jubi/Frans L Kobun)

Antisipasi Warga PNG Ikut Pemilu, Surat Domisili Penduduk DIkeluarkan

BCMerauke.com - Untuk mengantisipasi adanya warga Papua New Guinea (PNG) yang sering melakukan kunjungan ke Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke untuk melihat dan atau menjenguk keluarga mereka, maka pihak distrik mengambil langkah mengeluarkan surat domisili penduduk menjelang pelaksanaan pemilu legislatif (Pileg) pada 9 April 2014 nanti.

“Kita sudah mengambil langkah tepat. Dimana, setiap warga dari kampung-kampung di Distrik Elikobel yang telah mempunyai hak memilih, akan dikeluarkan kartu domisili penduduk. Keterangan itu hanya diterbitkan dan ditandatangani Kepala Distrik Elikobel. Di luar dari itu, tidak diperkenankan,” tegas Kepala Distrik Elikobel, Fransiskus Kamijay saat ditemui tabloidjubi.com di Kantor Bappeda Merauke, Selasa (15/4).

Fransiskus mengakui jika hampir setiap hari, warga PNG selalu datang ke Distrik Elikobel. Sehingga menjelang pelaksanaan pemilu seperti begini, perlu dilakukan pengawasan lebih ketat lagi.

“Ya, tentunya yang berhak datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencoblos adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah mempunyai hak dalam memilih,” tutur Fransiskus.

Fransiskus menjelaskan, pihaknya juga sudah mengingatkan kepada para kepala kampung agar ikut melakukan pemantauan terhadap warganya yang akan mengikuti pemilu legislatif pada tanggal 9 April 2014.

“Saya sudah memberikan pengarahan secara langsung ke setiap kepala kampung dan meminta agar pelaksanaan pemilu legislatif, harus berjalan dengan aman dan lancar,” tandasnya.

Menurut Fransiskus, kerjasama dengan beberapa pihak termasuk aparat keamanan telah dilakukan. “Kami telah mempunyai suatu komitmen untuk menyukseskan pemilu legislatif,” tambahnya.

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengharapkan agar masyarakat mempersiapkan diri untuk datang ke TPS pada tanggal 9 April 2014 sekaligus menyalurkan pilihan politiknya.

“Waktu tinggal beberapa hari kedepan. Olehnya, persiapkan diri dan  harus datang untuk mencoblos wakil rakyat yang diinginkan,” pinta Bupati Merauke ini. (Jubi/Frans L Kobun)

Monday 31 March 2014

Hutan Adat Suku Marind Terancam Punah

BCMerauke.com - Tokoh Masyarakat Adat Kaliki Distrik Kurik Kabupaten Meruake, Agustinus Kanti Balagaize, Kamis (27/3/2014), menegaskan bahwa kegiatan eksplorasi hutan (pembabatan hutan secara liar) gua perkebunan akan mengancam masyarakat adat Marind di Kabupaten Merauke.

Kata dia, kehidupan adat berangsur-angsur punah apabila hutan yang notabene adalah pusat sakral masyarakat Marind dibabat habis demi kepentingan investor.

“Menghabisi hutan sama dengan menghabisi adat orang Marind,” tegasnya. Seraya menjelaskan bahwa, kehidupan orang Marind bersumber dari hutannya. Sehingga apabila dibabat habis oleh investor, budaya orang Marind terancam punah.

"Harus diingat bahwa budaya itu adalah adat. Tempat-tempat sakral, hutan sagu, totem dan sebagainya itu kehidupan orang Marind. Kalau semua dihabisi, maka habislah adat orang Marind. Kehidupan kami itu dari hutan, jujur harus diakui bahwa memang kami tidak punya bakat, selain mengelola hutan,” katanya.

Selaku masyarakat pemilik tanah ulayat beserta isinya, tutur Agustinus, pihaknya menginginkan hutan dikelola sendiri, bukan oleh investor. Ia berpandangan, apabila dikelola investor maka keuntungan sebesar-besarnya yang ingin diperoleh tanpa mengindahkan kelestarian hutan. Beda dengan masyarakat adat, sebagai pemilik ulayat tentu mempertimbangkan kelangsungan hidup generasinya. Dengan terus memelihara hutan, sumber kehidupan mereka akan berkelanjutan.

“Banyak orang bilang kita bodoh, tapi memang keahlian kita di hutan. Apalagi sejak pelatihan pengelolaan hutan tahun 2010 lalu, kami ingin sendiri mengelola hutan. Kami dengan tegas menolak investor yang ingin mengelola hutan kami,” tandasnya.

Ditambahkan, saat ini ada masyarakat dari beberapa distrik di Kabupaten Merauke yang menerima investasi, namun kemudian menyesal karena kehilangan sumber kehidupan dari hutannya dan tempat-tempat sakral mereka hancur di eksplorasi.

“Itu gambaran kehancuran suatu budaya. Saya kuatir kalau generasi sekarang serba mudah, asal ada uang semua gampang. Mereka harus diajarkan budaya, adat agar tidak punah. Hutan adalah adat orang Marind dan pemerintah harus bertanggungjawab terhadap pelestarian adat orang Marind,” tandasnya. (SULPA)

Blusukan Ke Sarang Arwana di Merauke

Joe Mich senang bisa memegang induk arwana
Tim Ekpedisi sebelum menjelajah Rawa Biru Taman Nasional Wasur, Merauke - Papua
Pak Ugi tersenyum senang dengan ikan barramundi
BCMerauke.com - Jauh di ujung paling timur Indonesia, tepatnya di Taman Nasional Wasur, Merauke, Papua, terdapat sebuah danau Rawa Biru ditengah lebatnya hutan rimba. Sarang ikan-ikan eksotik dunia semacam arwana Irian (scleropages jardini) dan golden barramundi  dengan ukuran besar.  Ikan-ikan arwana di sana berkembang pesat dan jarang diganggu oleh tangan-tangan jahil manusia. Kedatangan kami ke sarang arwana bukan untuk menggangunya namun untuk membuktikan kepada dunia bahwa di Indonesia terdapat ikan-ikan freshwater yang eksotik dan unik. Sebuah kesempatan yang luar biasa yang sangat sayang kalau kami sia-siakan maka ketika   Pak Dudit Widodo Host Mancing Mania Trans7 mengajak Berita Mancing, langsung oke! Mancing untuk berpetualang ke sarang arwana di Merauke, Papua. Selain alamnya yang sangat aduhai  ikan-ikan di Papua berukuran super besar. Selain bersama tim MMT7, penjelajahan ini dipimpin oleh   Joe Mich dengan anggota  Andry Sugiarto, Doni, dan  Pak Ugi. Selama 7 hari mulai tanggal 18 – 26 Juli 2013 kami blusukan ke sarang arwana itu, berikut kisahnyanya. 

Jam 9 pagi waktu Indonesia bagian Timur, tanggal 19 Juli 2013, pesawat kami tiba di Merauke, Papua. kaki kami menginjak kota paling Timur Indonesia  dengan selamat setelah menempuh penerbangan selama 12  jam dari Jakarta. Sebelum kami keluar Bandara, saya bersama Pak Ugi  menyempatkan diri untuk berfoto di pintu bandara Merauke. “Selamat datang Papua…, sudah tak tahan daku melihat kecantikan alammu,” kata Pak Ugi saat saya foto di depan Bandara Merauke. Selanjutnya kami disambut oleh Mamik yang akan menjadi pendamping dalam menjelajahi kelebatan hutan di Merauke. “Selamat datang di Merauke… dengan senang hati saya akan antar anda menjelajah sarang arwana,” kata Pak Mamik.  Pria asal Jawa Timur yang sudah menetap sekitar 20 tahun lebih  di Merauke, sapanya dengan berbahasa Jawa.


Dengan menggunakan 3 mobil, barang-barang kami masukan ke dalam mobil dan dari Bandara kami menjemput Pak Doni pancinger dari kota Sorong yang datang lebih dahulu. Tanpa istirahat kami langsung membeli perbekalan makanan untuk kami bawa ke pedalaman Taman Nasional Wasur. Usai makan siang kami dengan menggunakan 3  mobil secara beriringan menembus  lebatnya hutan. Taman Nasional Wasur adalah merupakan taman nasional di dataran rendah yang sebagian besar adalah hutan berawa dengan tanaman rawa semacam pohon bos.

Sejuknya udara dan tentramnya perasaan karena sejauh mata memandang disuguhi perasaan damai karena menyatu dengan kehijauan alam, kicauan bermacam-macam burung bagai alunan sebuah simponi yang menyentuh nurani. Saat kami masuk ke dalam rimba kami sempat berjumpa kanguru dan beberapa ekor rusa hutan. Yang menjadi cirikas pemandangan hutan adalah banyaknya sarang semut. Uniknya sarang semut sangat besar menyerupai gapura.

Tatkala  mobil kami terseok-seok menyusuri jalan di tengah hutan, dari kejauhan ada sebuah mobil pick up dengan penumpang berbaju loreng. Ternyata mereka adalah pasukan penjaga perbatasan  antara Indonesia dengan Papua Newguine. Karena kami adalah rombongan dari Mancing Mania Trans7, para pasukan sangat senang dan demikian juga dengan kami menaruh simpati yang tulus dari hati karena mereka senantiasa bertugas menjaga kedaulatan NKRI. Kesempatan ini pun kami pakai sejenak untuk berbincang-bincang dengan pasukan penjaga perbatasan tak lupa juga kami mengabadikan moment ini, lalu kami  melanjutkan perjalanan menuju ke Rawa Biru.

Satu jam kemudian kami melewati pos markas penjagaan perbatasan. Di sini kami turun untuk meminta ijin kepada pos penjagaan Rawa Biru untuk menjelaskan kedatangan kami ke Rawa Biru untuk membuat film memancing. Pasukan perbatasan menyambut kami dengan senang hati. “Semoga misi mancing anda tercapai dan mantaaap,” kata prajurit perbatasan menyalami kami.

Tujuan kami adalah rumah kepala Kampung  Rawa Biru. Lokasi  kampung tidak jauh dari pos perbatasan, jadi setelah kami sampai di pos pasukan perbatasan Rawa Biru  maka lokasi perkampungan tidak jauh lagi. Kurang lebih 15 menit mobil sudah memasuki perkampungan  yang berada di dekat Rawa Biru. Memasuki perkampungan kami disambut oleh Pak Marwan sebagai Kepala Kampung dan warga.

“Selamat datang di Rawa Biru...,selamat berpetualang,” kata Pak Marwan kepala Kampung menyambut kami. Rumah kepala Kampung memang kami pergunakan sebagai base camp. Setelah ngobrol di teras bersama pak Kepala Kampung maka  Kami segera menurunkan alat pancing, perbekalan dan bawaan pribadi. Meskipun kampung Rawa Biru berada di pedalaman, namun berkat kepemimpinan Pak Marwan, kampung itu sudah maju dan sudah menggunakan listrik dari diesel.
Pak Dudit berhasil mendapat Arwana

Usai membereskan barang-barang bawaan dan istirahat siang, pada sore harinya kami duduk-duduk ngobrol menikmati Rawa Biru  di saung yang berada di belakang rumah Kepala Kampung.  Joe Mich dan Andry memilih mengisi waktu luang itu dengan casting di dermaga dan sambil casting di depan saung. Casting santai itu langsung disambut ikan gastor atau gabus, tentunya membuat sore itu diliputi suka cita. Sementara Pak Marwan dan 2 orang memperbaiki sampan yang akan kami gunakan besok.  Dua sampan mereka buat menjadi satu, sesuai rencana kami turun 3 tim maka perlu 6 sampan untuk dijadikan 3 sampan.

Embun pagi tanggal 20 Juli 2013 yang menyelimuti desa Rawa Biru membuat kami semua terlelap olehnya. Tatkala kami terlelap Pak Mamik guide kami sudah membangunkan kami semua.  “Bangun…! Bangun.. sudah pagi, siap-siap,” kata Pak Mamik membangunkan kami. Kutengok jam tangan masih pukul 04.00  waktu setempat. “Ah.., masih ngantuk nih..,” kata kawan-kawan. Meski masih ngantuk, kami segera bangun dan bersiap-siap untuk melakukan eklporasi . Sesuai rencana,  kami akan berangkat jam 5 pagi agar sampai di spot diperkirakan jam 6 pagi. 

Setelah perbekalan makan dan minum siap, maka kami sarapan bersama untuk menjaga stamina menjelajah Rawa Biru.  Enam warga Papua yang yang akan mengantar kami mengarungi Rawa Biru juga sudah sarapan pagi.Dikeremangan pagi, 6 sampan yang digabung menjadi 3 sampan sudah berjalan pelan-pelan menembus rawa. Rumput rawa setinggi 2 meter kami terjang untuk mencapai di tengah rawa. Setelah itu kami sampai di tengah. Pak Dudit Widodo satu tim bersama Pak Doni, Joe Mich dan Andry satu sampan. Saya bersama Pak Ugi dan Mamik menjadi satu tim.

Tim Pak Dudit Widodo dan tim Joe Mich memilih casting di sebelah kiri danau, sedang tim Saya memilih di sebelah kanan. Saya, Mamik dan pak Ugi terus menerus menggempur pinggiran tebu rawa. Demikian juga Pak Dudit dan doni di sampan lain. Pak Joe Mich dan andry juga tak kalah rajin menyisir semua spot yang ada. Bermacam lure terus  kami coba untuk mendapatkan lure-lure andalan yang cocok untuk ikan di sana.

Dari kejauhan tempat kami, terlihat tim sampan yang dinaiki oleh Pak Dudit Widodo dan Pak Doni terjadi pesta strike.  Pak Dudit begitu piawai menemukan cekungan yang ditumbuhi teratai. Pak Dudit melemparkan umpan dari pinggir dan ternyata umpannya di sambar ikan golden barramundi. “Strike…  ikan barramundi di perairan tawar cukup besar.sekitar 8 kg. Mantaap,” kata pak Dudit saat di shooting.

Pak Dudit dan pak Doni nampaknya tidak mau pindah lokasi dan memilih untuk stay di lokasi strike pertama. “Saya yakin ini adalah sarang ikan. Jadi kita ga usah pindah, kita lempar dari sisi samping dan depan, jangan lewati sarangnya,” kata pak Dudit memberi aba-aba kepada tukang sampan. Benar saja apa yang diperkirakan Pak Dudit, ternyata memang tempat menjadi sarang ikan. Yaaap…, jebluuur…, suara lure yang disambar ikan besar mengagetkan mereka. Spontan reel menjerit diikuti joran yang melengkung  bagaikan huruf C. Kali ini Pak Dudit hanya bisa menahan joran dan ikan terlihat  liar. Kami semua yang menyaksikan berharap agar pak Dudit bisa memenangkan pertarungan.

Kehati-hatian dan ketelatenan pak Dudit membuahkan hasil. Pelan namun pasti ikan berhasil digiring mendekati sampan. Hupp…berat.., kata Pak Dudit. Keringat mulai mengalir dari kening pancinger senior itu. “Barramundi…!” katanya, saat ikan terlihat melonjat berontak untuk berusaha melepaskan diri.  Ikan barramundi memiliki senjata di sirip rahang, bagaikan sebuah pisau rahangnya mampu memutuskan kenur. Namun bukan pancinger sejati bila tidak bisa mengatasi hal ini, Pak Dudit dengan piawai tidak membiarkan barramundi meloncat untuk melepaskan diri dan akhirnya ia berhasil memenangkan pertarungan.

“Luar biasa…, sangat besar sekali ikan golden barramundi. Timbangan kami dengan batas 30 lbs mentok. Mantaaap,” kata Pak Dudit memeluk ikan itu untuk membandingkan dengan tubuhnya yang gendut hehehe. “Saking besarnya ikan maka saya tidak memangku untuk di foto, namun kami hanya sempat memeluknya lalu melepaskan kembali,” kata Pak Dudit Riang.

“Ok, kembali ke posisi semula. Di depan kita masih banyak ikan,” kata Pak Dudit kembali casting. Benar saja pak Doni dan pak Dudit tetap mendapat ikan barramundi berukuran besar. Puncaknya kembali terjadi tatkala ikan arwana menyambar lure milik Pak Dudit. “Strike…! Arwana…!,” teriak Pak Dudit membuat tim kameraman  siap mengabadikan duel dengan ikan arwana yang kami tunggu-tunggu. Upaya ikan arwana dalam melepaskan diri dari pancingan tergolong luar biasa. Ikan ini meloncat dengan meliak-liuk badannya. Saat fight juga liar. Kembali Pak Dudit diuji ketangguhannya. Saya harus ajungi jempol buat Host MMT7 ini, ia begitu matang dan tangguh saat fight dengan ikan arwana besar dan liar itu.  Kurang lebih 10 menit ikan berhasil dinaikan ke sampan. “Mantaaaap….!” teriak Pak Dudit setelah memenangkan pertarungan.  “16 lbs atau 8 kg lumayan besar untuk ukuran ikan arwana,” Kata Pak Dudit saat mengecek berat ikan arwana. Sampan Pak Dudit berhasil mendapat 7 ekor golden Baramundi dan 1 ikan arwana.
Mamik Angler Papua

Tak jauh sampan yang dinaiki oleh Joe dan Andry juga mengalami strike. Joe Mich dengan sangat lihay juga berhasil mendapat ikan barramundi dengan bobot  sekitar 5 kg. “Lumayan dapat juga akhirnya,” kata Pak Joe Mich menunjukkan hasil pancingannya.

Terakhir yang kebagian strike adalah Pa Ugi, dan ia tidak mau mensia-siakan kesempatan . Dengan kepiawaiannya, Pak Ugi berhasil memendapatkan ikan golden barramundi dengan berat kurang lebih 5 kg.
Secara total di hari pertama ini kami menemukan sarang golden barramundi dan arwana. Total  golden barramundi yang kami dapat ada 9 dan 1 ikan arwana. Hasil yang cukup baik untuk seharian memancing di  Rawa Biru. “Lumayan, untuk membuat fil 1 episode sudah terpenuhi, semoga besok lebih baik lagi,” kata Miki, cameramen trans7, tersenyum riang melihat hasil mancing di hari pertama.***

Hari kedua


Pada hari kedua atau tanggal 21 kami teta menerapkan tehnik casting. Tiga team dihar kedua ini memisah dalam mengekplore Rawa Biru. Tim Saya  bersama Pak Ugi memilih jalur ke kanan. Ternyata dibekang saya muncul tim Pak Dudit widodo. Sedangkan tim Pak Joe Mich dan Andry memilih untuk casting ke arah kiri.
Dihari kedua ini keberuntungan tetap milik Pak Dudit Widodo dan Doni. Pak Duidit kembali mendapatkan ikan arwna dan Pak Doni mendapat ikan golden barramundi. Sedangkan tim saya melalui Pak Ugi mendapat ikan cendro air tawar.

Hari ketiga: Bonus Arwana Babon
Semangat kami terus bertambah di hari ketiga tanggal 22 Juli 2013. Tiga timterus beusaha memdapat ikan. Perolehan pertama terjadi pada Pak Ugi yang mendapat ikan dengan ukuran sedang. Perolehan semakin meningkat tatkala kami casting di salah satu cekungan. Umpan  Mamik disambar ikan arwana besar. “Strike…! Arwana..^ teriak Mamik senang.  Mamik terus memenangkan pertarungan dan sepuluh menit kemudian ikan arwan berhasil dinaikan keatas kapal untuk diambil fotonya, “Mantaaap…dengan senang hati hahaha…” ketawa Mamik bahagia.

Setelah di foto-foto nampaknya ikan lemas sehingga Pak  Joe Mich turun untuk membelai ikan dengan lembut, dalam beberapa menit kemudian ikan pulih dan sehat saat dirilis . Kami semua merasa senang bahagia. Sambil mengarah pulang umpan Pak Doni masih disambar ikan golden barramundi yang tentunya membuat kami merasa happydan mantaap bro.!!! (Beritamancing.com)

JGG: Dibalik Jeruji Pun Saya Tetap Akan Berjuang PPS

BCMerauke.com - Tokoh Masyarakat Selatan Tanah Papua, Jon Gluba Gebze (JGG), yang juga mantan Bupati Kabupaten Merauke dihadapan masyarakat Kabupaten Merauke saat bertatap muka Jumat (27/3/2014) kemarin mengungkapkan, sampai mati pun dia tetap akan memperjuangkan pembentukan daerah otonom baru (DOB) Provinsi Papua Selatan.

JGG menyampaikan, proses hukum yang melandanya mulai perjalanan dari Bareskrim sampai di Lembaga Pemasyarakatan Abepura adalah ujian dari Allah yang mempunyai hidup ini. Perjalanan itu merupakan perjalanan iman dimana Allah menguji umatnya masih setiakah kepada Allah.

“Saya tidak kuatir dan tidak takut sebab kebenaran boleh disalahkan tetapi kebenaran itu tak dapat dikalahkan. Persidangan demi persidangan saya lalui dengan tersenyum bahkan nanti dihukum pun saya tetap tersenyum sebab saya percaya tuhan bersama saya,” ujar JGG.

Doaku hanya satu untuk Tuhan, kata JGG, meminta Tuhan panjangkan umurnya agar dia bisa melayani masyarakatnya di selatan tanah Papua. Membangun kehidupan masyarakat selatan tanah Papua lebih baik kedepan.

Disampaikan, pembentukan daerah otonom baru provinsi Papua selatan akan terus diperjuangkan sampai akhir hidup. Walaupun dibalik jeruji besi provinsi Papua selatan akan terus diperjuangkan sampai mati.

“Yomanes Gluba Gebze boleh ditahan tetapi cita-cita dan semangatnya untuk berjuang membentuk provinsi Papua selatan tak bisa ditahan oleh siapapun. Sebelum saya mati provinsi Papua selatan harus jadi sebab itu merupakan janji saya kepada masyarakat di selatan tanah Papua,” tuturnya.

Ditambahkan, informasi tentang pemekaran Kota Merauke, Kabupaten Muyu Mandobo, Kabupaten Admi Korbai dan Kabupaten Muara Digul serta provinsi Papua selatan yang telah menjadi amanat Presiden jika jadwal tak berubah akan dibahas setelah pemilu legislatif. Masyarakat berdoa saja mudah-mudahan daerah usulan pemekaran tersebut disetujui.(SULPA)

Rawa Biru Bakal Berhenti Pasok Air di Merauke

BCMerauke.com - Kordinator WWF Indonesia Merauke, Paschalina Rehawarin, Jumat (27/3/2014), mengatakan, beberapa penelitian ekologi mengungkapkan bahwa rawa biru yang saat ini menjadi sumber air di Merauke lama kelamaan akan menjadi hutan kayu bus.

Katanya, penelitian tahun 60 panjang rawa biru sekitar 20 km dan penelitian kembali dilakukan tahun 2003 panjang rawa biru sisa sekitar 7 km. Hasil penelitian itu terjadi penutupan badan air dari tahun ke tahun. Penutupan badan air itu disebabkan tumbuhan angguana, rumput pisau dan rumput beri-beri tumbuh di air rawa biru, lama-lama tumbuhan tersebut menutupi badan air lalu tumbuh pohon bus sehingga air kering dan menjadi hutan bus.

Dikatakan, hasil penelitian telah direkomendasikan kepada pemerintah daerah agar rawa biru setiap tahun terutama pada musim hujan harus dibersihkan dari tumbuhan yang mengancam menutup badan air tersebut agar rawa biru yang menjadi sumber air bersih bagi Merauke ini terlestari.

Menurutnya, jika tidak dibersikan maka ancaman lama kelamahan rawa biru akan menjadi hutan dan Kabupaten Merauke akan kehilangan sumber air bersih. Sebab air bawah tanah di Merauke tidak bisa diharapkan lagi karena hasil penilitian 50 persen air bawah tanah di Merauke bukan lagi air tawar tetapi sudah tercampur air asing.

Dia mengharapkan, mudah-mudahan ancaman rawa biru ini menjadi perhatian serius pemerintah serta semua pihak yang ada di Kabupaten Merauke sehingga rawa biru tetap terlestari dan menjadi sumber air bersi Kabupaten Merauke turun-temurun sampai anak cucu selanjutnya.(SULPA)

JGG Ajak Masyarakat Tak Boleh GOLPUT

BCMerauke.com - Tokoh Masyarakat Selatan Tanah Papua, Jon Gluba Gebze (JGG), yang juga mantan Bupati Kabupaten Merauke saat bertatap muka dengan masyarakat di Kabupaten Merauke, Jumat (27/3/2014, mengajak seluruh masyarakat Merauke untuk menyukseskan Pemilu legislatif 2014.

JGG menyampaikan, pelaksanaan Pemilu legislatif 2014 bertepatan dengan masa adven umat kristen di seluruh dunia menyambut hari paskah atau kematian Yesus Kristus. Sebab itu masyarakat di Merauke bahkan seluruh wilayah selatah tanah Papua harus menjaga keamanan dan menciptakan kedamaian pada pelaksanaan pemilu 9 April nanti.

Dikatakan, masyarakat harus datang ke TPS untuk menyalurkan hak suaranya tidak boleh golput. Masyarakat harus menilai dan mencermati dengan baik caleg yang akan dipilihnya. Pilih dengan hati nurani dan memilih caleg yang benar-benar dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Dia menghimbau, memasuki Pemilu legislatif serta menyongsong Paska h masyarakat harus tenang. Mempersiapkan hati dari segala godaan yang datang serta jaga sikap dan perilaku dengan baik. Merauke adalah istana damai, istana cinta kasih serta istana kurukungan harus dijaga dan dipertahankan sampai kapanpun.

Kata JGG, doa saya untuk Merauke selama ini hanya satu yaitu Merauke yang dikenal dengan istana damai, istana cinta kasih serta istana kerukunan tidak boleh hilang sampai kapanpun. Meskipun banyak rintangan dan godaan yang datang tetapi masyarakat harus mempertahankan istana damai, istana cinta kasih serta istana kerukunan jangan sampai hilang dalam kehidupan bermasyarakat di Merauke.

“Pesan saya sebagai tokoh dan sebagai saudara kepada masyarakat di Merauke bahwa kerukunan yang terjalin baik selama ini terus dipertahankan. Jaga suasana agar Pemilu berjalan lancar dan aman serta Paska pun berlangsung dalam dalam suasana damai di Kabupaten Merauke,”harap JGG. (SULPA)

Tidak Ada Guru, Ratusan Murid Terlantar

BCMerauke.com - Sudah enam bulan kegiatan belajar mengajar (KBM) di SD YPPK Koa Distrik Anim Ha Kabupaten Merauke tidak berjalan. Pasalnya, sejak enam bulan terakhir itu para guru tidak melaksanakan tugasnya di sana. Hal ini mengakibatkan 100 lebih murid terlantar.

“Kendala kami di Kampung Koa sudah setengah tahun gedung sekolah kami itu kosong. Guru-guru tidak ada,” beber Marius, Kaur Kemasyarakatan Kampung Koa, Marius Kaize, Kamis (27/3/2014).

Dikatakan, pihaknya tidak tahu persis alasan para guru meninggalkan tugas mereka sejak bulan September 2013 lalu. “Kami tidak tahu apa persoalannya, tapi memang mereka tidak ada, sejak 2013 bulan September. Padahal ujian nasional sudah dekat,” katanya resah.

Menurutnya, SD itu memiliki 3 ruang kelas, perumahan guru dan fasilitas lainnya. “Kami belum melapor ke dinas atau pemerintah. kira-kira kendala kami ini bisa dilaporkan ka tidak?,” tanya Marius.

Dikatakan, ada 3 guru di sekolah tersebut dan jumlah muridnya 100 orang. “Tiga guru tidak masuk sampai sekarang. Anak-anak tidak sekolah, mereka terlantar saja. Dari kelas 1 sampai 6, padahal ujian sudah dekat ini. Bangunan sekolah baik, perumahan guru disediakan,” tandasnya. (SULPA)

PDIP Ingatkan Rakyat Tidak Tergiur Kata-Kata Manis Para Caleg

BCMerauke.com - PDI-Perjuangan kembali melakukan kampanye di Lapangan Jawa, Sabtu (29/3). Dalam orasinnya, Ketua DPC PDI-Perjuangan Merauke, Heribertus Silubun, mengingatkan masyarakat yang mengikuti kampanye  agar tidak terbuai dengan janji-janji manis yang disampaikan para caleg.

Menurut Heriberbut belum tentu para caleg yang banyak berjanji itu ketika sudah terpilih dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke, akan bekerja memperjuangkan semua yang telah disampaikan saat kampanye.

“Saya ingin sampaikan bahwa khusus caleg PDI-P yang berorasi dan menyampaikan setiap permasalahan, tetap akan diperjuangkan ketika akan terpilih. Kita sudah membuktikan selama ini, setelah beberapa wakil rakyat dari partai tersebut, bekerja keras di lembaga legislatif untuk menyuarakan kepentingan banyak orang dan dapat direalisasikan,”  kata Heribertus, di depan ratusan massa PDIP.

Selain Heriberbut, turut berorasi dalam kampanye tersebut, antara lain, Edo Kondologit dan Komarudin Watubun.

Heribertus mengatakan, PDI-Perjuangan juga mempunyai banyak kesamaan program dengan pemerintahan sekarang dibawa kendali Romanus Mbaraka-Sunarjo. Ketika program satu milyar untuk setiap kampung digaungkan, justru sama dengan ide dari PDI-Perjuangan pada jauh hari sebelumnya.

Dengan demikian, lanjut Heribertus, program dimaksud kini sedang dijalankan dan atau dilaksanakan. Dimana, dana ratusan juta sudah diturunkan ke 160 kampung dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bekerja sendiri.

Sementar Caleg DPR RI, Komarudin Watubun menambahkan, selama ini, PDI-Perjuangan sangat komit dengan sikap. Dimana, dalam beberapa tahun terakhir, selalu memposisikan diri sebagai partai oposan untuk memperjuangkan berbagai permasalahan yang dialami dan dirasakan masyarakat dari waktu ke waktu. (Jubi/Frans L Kobun)

Laboraturium Klinik di Merauke Terbakar

BCMerauke.com - Sebuah rumah toko (Ruko) yang dijadikan sebagai laboratorium klinik yang beralamat di Jalan Raya Mandala, Minggu (30/3) terbakar.  Kapolres Merauke,  Ajun Komisaris Besar (Pol) Sri Satyawan kepada tabloidjubi.com di lokasi kebakaran, mengungkapkan, awalnya percikan api muncul dari korsleting listrik pada  pemanas nasi. Sehingga menyambar ke kompor yang letaknya bersebelahan.  Saat kebakaran, katanya, ada salah seorang penjaga atas nama Emi (30) tahun bersama anaknya sedang berada dalam klinik tersebut.

Melihat  itu, demikian Kapolres, penjaga itu langsung keluar dan mencoba meminta bantuan kepada polisi. Karena klinik tersebut berada di depan Kantor Satlantas Polres Merauke. Namun sayangnya, saat berlari bersama anaknya meminta bantuan, api merambat dengan cepat di lantai dua.

Beberapa saat kemudian, anggota langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mendobrak pintu depan, sekaligus berusaha masuk ke dalam dan menyelamatkan barang-barang termasuk obat-obatan serta perangkat kesehatan  serta dokumen penting lain.

Emy (30) tahun  yang hendak dikonfirmasi, masih trauma dan belum dapat memberikan keterangan. Setelah beristirahat sesaat di salah satu tempat di depan lokasi kebakaran, langsung dibawa bersama anaknya ke Polres Merauke guna dimintai keterangan.

Hingga berita ini dikirim, belum diketahui secara pasti besarnya kerugian yang diderita. Juga pemilik dari klinik tersebut.

Pantauan tabloidjubi.com, meskipun bangunan tidak rata dengan tanah, namun sebagian besar obat-obatan serta alat kesehatan lain di dalam, tak dapat diselamatkan.

Pemadam kebakaran pun tidak ada. Hanya mobil  tangki yang digunakan untuk memadamkan kobaran api selama beberapa jam.

Sementara dua bangunan di bagian sebelahnya yakni Primagama dan tempat penjualan handphone, nyaris ikut terbakar. Beruntung bahwa kobaran api di klinik itu cepat di padamkan. Sehingga api tak dapat menjalar ke dua bangunan lainnya. (Jubi/Frans L Kobun)

WWF Diminta Jangan Lupakan Pribumi di Rawa Biru

BCMerauke.com - Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Merauke, Agustinus Djoko Guritno mengatakan, masyarakat asli Papua yang tinggal di dalam daerah Rawa Biru dan sebagai pemilik hak ulayat, agar tidak boleh dilupakan. Mereka harus diberikan perhatian oleh semua pihak termasuk, Yayasan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, sebuah organisasi konservasi.

Permintaan itu disampaikan Agustinus saat memberikan sambutan pada kegiatan lokakarya presentasi hasil kajian sosial ekonomi dan budaya serta jasa lingkungan di Rawa Biru yang berlangsung di ruang pertemuan Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Merauke Kamis (27/3).

Dikatakan, daerah rawa biru yang berstatus cagar alam itu merupakan penyangga air utama bagi masyarakat di Kota Merauke dan sekitarnya. Selain itu, berada juga dalam daerah kawasan lindung.

Olehnya, lanjut Agustinus, studi loka karya yang dilakukan harus benar-benar memperhatikan dengan baik. Di rawa biru, terdapat masyarakat yang nota bene sebagai pemilik hak ulayat. Olehnya, harus diberikan perhatian dengan baik dan tak boleh dilupakan.

Masyarakat setempat, jelas dia, perlu diberikan ruang untuk bekerja demi menafkahi keluarga.  Kehidupan mereka sederhana juga, sehingga perlu diperhatikan.  Sehingga bisa hidup dan berkembang dengan baik dari waktu ke waktu.

Pasalnya, karena menetap di dalam kawasan konservasi, warga rawa biru tidak diperkenankan membuka lahan

Ditambahkan, selama ini, masyarakat setempat  menggantungkan harapan hidup dengan alam, misalnya, mencari ikan di sekitar.

“Dengan demikian, mereka tak memiliki sumber pendapatan yang jelas. Sehingga menjadi tugas serta tanggungjawab semua pihak untuk harus memberikan perhatian,”katanya.

Secara terpisah Direktur WWF Perwakilan Merauke, Paschalina Rahawarin mengatakan, loka karya dimaksud, diikuti 45 peserta yang terdiri dari perwakilan masyarakat di sekitar rawa biru, para pelanggan air PT Wedu, instansi terkait serta beberapa LSM terkait.

Lokakarya itu dimaksudkan untuk mencari rumusan terbaik dalam pengelolaan sumber daya alam rawa biru. (Jubi/Frans L Kobun)

Jhon Gluba Gebze:Mengurus Pemekaran Wilayah Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan

BCMerauke.com - Tokoh Papua Selatan, Johanes Gluba Gebze atau biasa disingkat JGG, menegaskan untuk mengurus dan memperjuangakan suatu pemekaran wilayah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menurut JGG pemekaran wilayah harus diperjuangkan tanpa henti.

“Perlu saya sampaikan kepada semua masyarakat, dari balik jeruji besi, saya masih terus berjuang untuk pemekaran sejumlah daerah dan atau wilayah di Selatan Papua,” tegas JGG saat memberikan sambutan di hadapan ratusan masyarakat di Sekretariat Pemekaran PPS, di Merauke, Kamis (27/3).

Menurut Gebze, usaha dan semangat perjuangannya, tetap dikobarkan dan tidak pernah berhenti mengurus pemekaran Provinsi Papua Selatan (PPS), Kota Merauke, Kabupaten Muyu serta dua kabupaten lain di Kabupaten Mappi.

Sekadar diketahui, mantan Bupati Merauke, JGG saat ini masih dalam proses persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jayapura. Bahkan pada Selasa (11/3) lalu, JGG selaku terdakwa korupsi penyelewengan dana APBD 2006-2009 Kabupaten Merauke sebesar Rp18,5 milyar untuk pembayaran souvenir kulit buaya, dituntut hakim enam tahun pidana penjara dan denda Rp500 juta, ditambah hukuman subsidair enam bulan pidana kurungan.

“Dulu  saya pernah berjanji, sebelum meninggal, Provinsi Papua Selatan harus jadi. Olehnya, saya akan terus berjuang, karena telah didengar seluruh lapisan masyarakat di atas tanah ini. Dan, apa yang saya perjuangkan adalah sebagai suatu bentuk persembahan dan harapan kamu semua,” tandasnya.

JGG meminta semua warga Merauke berdoa agar setelah pemilihan umum (Pemilu) nanti  sudah ada perubahan, terutama berkaitan dengan pemekaran sejumlah daerah dan atau wilayah di Selatan Papua.

Menurut JGG, amanat Presiden RI tentang pembentukan Kota Merauke sudah diketahui seluruh masyarakat sejak beberapa bulan lalu. Sedangkan khusus Provinsi Papua Selatan, telah adanya pertemuan  bersama dengan tim dari Kementerian Dalam Negeri  beberapa waktu lalu.

Sebagai tindaklanjutnya, kata mantan Bupati Merauke itu, beberapa orang sedang berada di Jakarta sekarang untuk menyerahkan data-data  penting lainnya. “Ya, setelah pelaksanaan pemilu, akan dilaksanakan pembahasan lagi,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Merauke, Leonardus Mahuze, dalam penutupan sidang pembahasan RAPBD 2014 beberapa waktu lalu, meminta kepada pemerintah Kabupaten Merauke agar membentuk tim asistensi yang melibatkan pihak legislatif dan eksekutif, terkait pemekaran Kota Merauke. (Jubi/Frans L Kobun)

Akan Ada Patung Kritstus Raja Di Pulau Habe

BCMerauke.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke mengalokasikan anggaran hingga mencapai belasan miliar rupiah untuk rencana pembangunan Patung Kristus Raja yang akan dilakukan dalam waktu dekat di Pulau Habe. Masyarakat di Kampung Wambi, Distrik Okaba selaku pemilik hak ulayat atas pulau tersebut, telah memberikan dukungan penuh pembangunan patung di pulau itu.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Merauke, Daud Holenger saat ditemui tabloidjubi.com di ruang kerjanya Jumat (28/3) mengatakan, anggaran telah ditetapkan dalam APBD Kabupaten Merauke. Sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, pembangunan Patung Kristus Raja akan mulai dilangsungkan di pulau tengah laut itu.

Lebih lanjut Holenger mengungkapkan, anggaran yang dialokasikan sangat besar hingga mencapai belasan miliar rupiah. Menurutnya, rencana untuk pengelolaan Pulau Habe, merupakan ide dan buah pikiran dari Bupati Merauke, Romanus Mbaraka.

Beberapa kali, pertemuan bersama masyarakat di Kampung Wambi dengan jumlah penduduk mencapai seribu lebih kepala keluarga dan secara keseluruhan adalah orang asli Papua, telah dilakukan.

Jadi, kata Holenger, tidak ada persoalan lagi. Karena tokoh adat di Kampung Wambi serta beberapa komponen terkait lain, sudah memberikan dukungan penuh. “Saya belum memastikan kapan pembangunan akan dilaksanakan. Tetapi dalam waktu tidak terlalu lama lagi. Karena pelantikan para pejabat pun sudah dilaksanakan,” katanya.

Ditambahkan, jika Pulau Habe telah ditata dengan baik, maka akan menjadi salah satu tempat pariwisata andalan. Karena memiliki keunikan tersendiri. Selain pulaunya, juga di sekitar kampung, terdapat pasir berkualitas serta batu-batu yang tidak ada di tempat lain.

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka dalam pertemuan dengan masyarakat di Kampung Wambi beberapa waktu lalu mengatakan, setelah Pulau Habe ditata, maka yang akan mengelola adalah masyarakat setempat. “Saya akan kirim beberapa anak dari kampung ini untuk bisa belajar tentang pariwisata di luar daerah,” katanya. (Jubi/Frans L Kobun)

Sunday 30 March 2014

Kearifan Lokal Marori Sebagai Potensi Wisata Kabupaten Merauke

Oleh : Agustinus Mahuze

Mengutip Pendapat ahli marketing Hermawan Kertadjaya “Peluang dalam dunia pariwisata Internasional akan terbuka sangat luas dengan melihat berbagai macam perubahan yang terjadi ,namun disisi lain persaingan juga sangat sengit .Setiap negara berlomba-lomba mempertahankan turis domestiknya dan mencoba menarik turis Internasional.Dengan diprediksikan bahwa pada tahun 2015 pada negara –negara berkembang akan menerima kunjungan Turis internasional yang akan lebih besar di bandingkan dengan negara Maju.

Jumlahwisatawan internasional  mengalami pelonjakan hampir 1,1 miliar sepanjang 2013. Meskipun terjadi masalah ekonomi global di beberapa negara, pertumbuhan pariwisata tujuan Asia Tenggara begitu cepat. Kenaikan pertumbuhan pariwisata ini bertepatan dengan melemahnya perekonomian hampir di seluruh negara .

Meskipun terjadi banyak masalah, pertumbuhan jumlah wisatawan tahun lalu mengalahkan ekspektasi . Pertumbuhannya melonjak sebesar lima persen menjadi 1,09 miliar wisatawan. Dalam sebuah pernyataan, Organisasi Pariwisata Dunia PBB (World Tourism Organization/WTO) menyatakan bahwa pertumbuhan akan terus berlanjut pada 2014 ini.Seperti yang dikutip melalui Okezone.com “Sektor pariwisata telah menunjukkan kapasitas yang luar biasa untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pasar, mendorong pertumbuhan, dan penciptaan lapangan kerja di seluruh dunia meski terjadi goncangan ekonomi dunia,” kata Taleb Rifai, Sekretaris Jenderal Badan PBB .

Diperkirakan pariwisata internasional akan tumbuh 4-5 persen di 2014. Semua negara didesak memajukan industri pariwisata masing-masing. Kunjungan yang mengalami pertumbuhan sangat signifikan dan tercepat di tahun 2013 adalah kawasan Asia-Pasifik, pencapaiannya naik enam persen menjadi 248 juta wisatawan. Asia Tenggara mengalami kenaikan dalam  jumlah kedatangan naik sebesar 10 persen.

Untuk Eropa sendiri tetap menjadi tujuan terbesar secara keseluruhan, dengan kedatangan wisatawan internasional naik lima persen menjadi 563 juta orang. Di Amerika, kedatangan wisatawan tumbuh sebesar empat persen, yaitu menjadi 169 juta wisatawan. Sementara, Afrika kedatangan 56 juta wisatawan internasional, tumbuh enam persen dari tahun sebelumnya.

Konteks diatas adalah  sebuah paradigma yang sifat fluktual ,  perubahan masyarakat soal Pasar  industri  pariwisata .Setiap negara dituntut secara cermat untuk memetahkan potensi ini sebagai ladang bagi pemasukan .Jika pemasukan ini akan meningkat  maka secara keseluruhan daya saing ekonomi masyarakat dapat terjamin  .Dalam konteks pengembangan daerah melalui kewenangan otonomi khusus yang dimiliki maka setiap kebijakan hendaknya mempertimbangkan aspek partisipatif sebagai Instrumen kebijakan yang interaktif .Sehingga arah perubahan masyarakat dapat terjalin dengan baik . Segala macam perubahan yang ada telah membuat dunia pariwisata berevolusi .Untuk para travel bisnis player perlu memahami bagaimana evolusi itu terjadi sehingga itu menjadi appleaing bagi costumer.

Dalam wacana pengembangan Pariwisata di Merauke perlu dilakukan pengkajian yang strategis untuk merekonstruksi pemikiran berkaitan dengan kebijakan maupun eksekusi pelaksanaan pengembangan pariwisata di Merauke .Salah satu Instrumen adalah tata kelola melalui kebijakan aturan yang konstruktif yang sinergisdan pemetaan potensi wisata .Pemetaan potensi Wisata merupakan wacana yang sifatnya konstruktif untuk merencakan secara strategis yang berkelanjutan.Upaya ini sebagai salah satu cara untuk membangun sinergi yang harmonis  .Sehingga stokholderdidaerah  di dalam pengambilan Keputusan bersama berdasarkan kajian yang utuh .Semua  dilibatkan sehingga acuan pengembangan masyarakat dapat berjalan dengan baik .Untuk mencapai tata kelola tersebut ,ada perencanaan strategis di  yang bisa konstribusikan sebagai usaha untuk membangun  dunia pariwisata Merauke.

Seperti yang dikemukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang dikutip melalui kantor berita ANTARA ‘Pemerintah sedang berupaya untuk menggali potensi wisata Merauke di Papua. Pihaknya menggandeng para pemangku kepentingan di Kabupaten Merauke meliputi kepala-kepala adat, pastor, dan satuan kerja di Pemkab Merauke. Faried menyarankan agar pengembangan bertahap dilakukan paralel antara pengembangan aksesibilitas dan sarana pendukung pariwisata lainnya. Menurut Faried, masih banyak potensi wisata yang bisa digali di wilayah itu mengingat belum banyaknya wisatawan yang mengenal Merauke secara khusus. Namun Dinas Pariwisata Merauke mencatat jumlah wisatawan nusantara yang mengunjungi Merauke pertahun rata-rata sudah mencapai 6.000 orang. Memang sudah ada Festival Dambu di Kecamatan Kimaan yang merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Merauke.

Berpijak dari Konteks diatas Konstruksi  gagasan untuk pengembangan potensi pariwisata di rencanakan adalah Wisata Spiritual .Pemetaan untuk pengembangan  yakni kampung Wasur  yang berada di Taman NasionalWasur Sebagai Pilot Project Pengembangan Shamanic Tourism  .Untuk pemetaan Kampung Potensi .Kajian ini lebih menitikberatkan pada konsep heritage .

Dalam kaitannya dengan pengembangan Tourism sebagai konsep wisata yang sifatnya Culture. Maka Konsep pengembangan  Ini merujuk  ini menitikberatkan pada persepsi  para turis merekonstruksi gagasan mereka bagaimana sebuah peradaban berkembang   serta di pelajari melalui pengamatan dan terlibat lansung di dalam kegiatan wisata .Berdasarkan riset yang telah di lakukan maka dikumpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan konsepheritage .

Kerangka yang disusun merupakan langkah awal dari tahapan kegiatan dan perencanaan pengembangan wisata budaya sebagai bagian yang integral dari sebuah Produk Wisata bernama Wisata Shamanic Wasur atau Wasur Tourism Shamanic. Pemetaan ini memiliki urgensi dalam bentuk kemasan yang diPromosikan.
Berdasarkan kajian riset  yang telah disusun dan diasumsikan sebagai salah salah satu komoditas pariwisata yang dapat di promosikan  kedalam dan luar negeri maka Pemetaan ini menjadi Instrument yang penting bagi tata pengelolahan serta usaha dan Promosi kegiatan Wisata berbasis kebudayaan demi menunjang pendapatan asli daerah Merauke melalui kunjungan Wisata.

Langkah promosi ini akan ditentukan berdasarkan kesepakatan dan kesepahaman didalam kerangka kerja Institusi yang telah berpengalaman mengelolah kegiatan wisata didaerah Merauke . Institusi yang memiliki  kaitan dalam program atau kegiatan wisata ini.*

Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana S2  Psikologi Pendidikan Mercubuana Univercity Jogjakarta/Konsultan Wisata Spiritual