BCMerauke.com - Wakil Bupati Merauke, Sunarjo menegaskan, berbicara tentang pendidikan, masih menjadi masalah besar dan diibaratkan sebagai bencana. “Karena banyak sekolah, terutama di kampung-kampung lokal, kegiatan belajar mengajar tak jalan sama sekali,” katanya saat ditemui tabloidjubi.com di Lapangan Pemda Merauke Jumat (2/5).
“Saya harus jujur mengatakan, ketika adanya program kompetensi yang merupakan aturan dari tingkat pusat, hampir semua guru berbondong-bondong meninggalkan tempat tugas untuk melanjutkan kuliah di kota,” tegasnya.
Dengan ketidakhadiran para guru di kampung, demikian Wabup, secara tidak langsung proses belajar mengajar tak berjalan sama sekali. Akibatnya, anak didik pun tidak dapat membaca dan menulis dengan baik. “Ini adalah suatu permasalahan yang harus didiskusikan sekaligus dicarikan jalan keluar penyelesaian terbaik,” pintanya.
Bahkan, jelas Sunarjo, anak-anak yang sudah sampai bangku Kelas III, sama sekali tak bisa menulis dan membaca. Karena guru tidak ada di kampung dan anak-anak lebih memilih mengikuti orangtua masuk hutan mencari makanan.
Secara terpisah Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke yang membidangi masalah pendidikan, Dominikus Ulukyanan menegaskan, potret pendidikan di daerah pedalaman, sangat memprihatinkan. Betapa tidak, hampir semua guru yang ditempatkan di kampung-kampung, memilih berada di kota dengan alasan melanjutkan studi. (Jubi/Frans L Kobun)
0 komentar:
Post a Comment