Demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Merauke, Jacobus Duwira kepada tabloidjubi.com diruang kerjanya Rabu (30/4).
“Sesuai petunjuk dari Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, pembongkaran harus segera diselesaikan dan dilanjutkan pembangunan terminal. Sehingga dalam satu sampai dua bulan kedepan, terminal itu sudah dapat dipergunakan,” katanya.
Dijelaskan, pihaknya juga sedang memikirkan untuk mengoperasikan terminal setelah selesai dibangun. Tetapi yang jelas bahwa tiga trayek angkutan kota sudah pasti harus masuk dalam terminal. Selain itu, beberapa unit Damri yang selama ini beroperasi ke Sota dan Muting, juga akan masuk di dalam area terminal.
Dengan beroperasinya terminal nanti, katanya, maka secara tidak langsung akan memberikan manfaat sangat besar bagi para pedagang di dalam yang selama ini mengeluh lantaran omzet pendapatan mereka mengalami penurunan sangat drastis.
“Kita harus akui bahwa kalau terminal terpisah dari pasar, maka akan berdampak sangat besar. Sehingga dengan hadirnya terminal dalam area pasar, sudah pasti memberikan manfaat besar bagi banyak orang terutama para pedagang sendiri,” katanya.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengatakan langkah yang dilakukan itu, agar para sopir bisa mempunyai rute jelas, di mana penumpang atau barang akan naik dan turun.
“Ya, itu hanya terminal sementara saja. Nanti akan dibangun terminal bersama pasar yang lebih representatif lagi di daerah Blorep,” tandasnya.(Jubi/Frans L Kobun)
0 komentar:
Post a Comment