Monday 24 March 2014

Tinggalkan Tempat Tugas, Uang Lauk Pauk Guru Ditahan

BCMerauke.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke, Felix Liem Gebze menegaskan, salah satu persoalan serius yang sering menjadi keluhan berbagai kalangan selama ini adalah keengganan para guru untuk bertugas di kampung-kampung.

“Akibatnya, kegiatan belajar mengajar praktis tidak berjalan baik,  terutama di kampung-kampung lokal yang didiami orang asli Papua,” kata Felix di Merauke, Papua, Kamis (20/3).

Menurut Felix, ketika dirinya masih menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) SMP pada Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke, uang lauk pauk dari para guru ditahan. “Hal itu sangat beralasan, karena gurunya tidak berada di kampung untuk menjalankan tugasnya,” ujarnya.

Langkah tersebut, kata Felix, akan diterapkan dalam kepemimpinannya sekarang setelah diberikan tugas dan tanggungjawab oleh Bupati Merauke, Romanus Mbaraka menjadi kepala dinas.

“Ya, itu adalah salah satu strategi yang dilakukan dengan menahan uang lauk pauk bagi para guru yang tidak ingin ke tempat tugasnya,” tegas Felix.

Apalagi, kata Felix, berdasarkan laporan yang diterima jika kampung-kampung yang ditinggalkan para guru berada di pinggiran kota dan umumnya adalah kampung orang Papua. Guru-guru memilih lebih banyak tinggal di kota tanpa alasan jelas.

Dalam kesempatan itu, Felix menegaskan kembali bahwa keluhan para guru tentang pembangunan rumah dinas, tetap menjadi perhatian.  Salah satu kendala besar yang terjadi selama ini adalah, ketidakakuratan data dari dinas pendidikan. Sehingga tidak diketahui secara pasti dan jelas kampung-kampung mana saja yang belum memiliki rumah dinas.

“Kita tidak bisa hanya dengan bicara saja. Tetapi harus disertai dengan data pendukung. Sehingga dapat diketahui kekurangan rumah dinas dimana saja. Dari situ dapat dijadikan sebagai acuan untuk dibangun. Memang itu yang harus kami benahi kembali,” tandas Felix.

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka menambahkan, setiap tahun  pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan rumah dinas bagi para guru di kampung.

“Saya sendiri tidak mengerti apakah rumah dibangun atau tidak. Ini menjadi tugas dan tanggungjawab kepala dinas yang baru dilantik untuk melakukan pembenahan kembali,” kata Romanus. (Jubi/Frans L Kobun)

0 komentar:

Post a Comment