Monday, 31 March 2014

Blusukan Ke Sarang Arwana di Merauke

Joe Mich senang bisa memegang induk arwana
Tim Ekpedisi sebelum menjelajah Rawa Biru Taman Nasional Wasur, Merauke - Papua
Pak Ugi tersenyum senang dengan ikan barramundi
BCMerauke.com - Jauh di ujung paling timur Indonesia, tepatnya di Taman Nasional Wasur, Merauke, Papua, terdapat sebuah danau Rawa Biru ditengah lebatnya hutan rimba. Sarang ikan-ikan eksotik dunia semacam arwana Irian (scleropages jardini) dan golden barramundi  dengan ukuran besar.  Ikan-ikan arwana di sana berkembang pesat dan jarang diganggu oleh tangan-tangan jahil manusia. Kedatangan kami ke sarang arwana bukan untuk menggangunya namun untuk membuktikan kepada dunia bahwa di Indonesia terdapat ikan-ikan freshwater yang eksotik dan unik. Sebuah kesempatan yang luar biasa yang sangat sayang kalau kami sia-siakan maka ketika   Pak Dudit Widodo Host Mancing Mania Trans7 mengajak Berita Mancing, langsung oke! Mancing untuk berpetualang ke sarang arwana di Merauke, Papua. Selain alamnya yang sangat aduhai  ikan-ikan di Papua berukuran super besar. Selain bersama tim MMT7, penjelajahan ini dipimpin oleh   Joe Mich dengan anggota  Andry Sugiarto, Doni, dan  Pak Ugi. Selama 7 hari mulai tanggal 18 – 26 Juli 2013 kami blusukan ke sarang arwana itu, berikut kisahnyanya. 

Jam 9 pagi waktu Indonesia bagian Timur, tanggal 19 Juli 2013, pesawat kami tiba di Merauke, Papua. kaki kami menginjak kota paling Timur Indonesia  dengan selamat setelah menempuh penerbangan selama 12  jam dari Jakarta. Sebelum kami keluar Bandara, saya bersama Pak Ugi  menyempatkan diri untuk berfoto di pintu bandara Merauke. “Selamat datang Papua…, sudah tak tahan daku melihat kecantikan alammu,” kata Pak Ugi saat saya foto di depan Bandara Merauke. Selanjutnya kami disambut oleh Mamik yang akan menjadi pendamping dalam menjelajahi kelebatan hutan di Merauke. “Selamat datang di Merauke… dengan senang hati saya akan antar anda menjelajah sarang arwana,” kata Pak Mamik.  Pria asal Jawa Timur yang sudah menetap sekitar 20 tahun lebih  di Merauke, sapanya dengan berbahasa Jawa.


Dengan menggunakan 3 mobil, barang-barang kami masukan ke dalam mobil dan dari Bandara kami menjemput Pak Doni pancinger dari kota Sorong yang datang lebih dahulu. Tanpa istirahat kami langsung membeli perbekalan makanan untuk kami bawa ke pedalaman Taman Nasional Wasur. Usai makan siang kami dengan menggunakan 3  mobil secara beriringan menembus  lebatnya hutan. Taman Nasional Wasur adalah merupakan taman nasional di dataran rendah yang sebagian besar adalah hutan berawa dengan tanaman rawa semacam pohon bos.

Sejuknya udara dan tentramnya perasaan karena sejauh mata memandang disuguhi perasaan damai karena menyatu dengan kehijauan alam, kicauan bermacam-macam burung bagai alunan sebuah simponi yang menyentuh nurani. Saat kami masuk ke dalam rimba kami sempat berjumpa kanguru dan beberapa ekor rusa hutan. Yang menjadi cirikas pemandangan hutan adalah banyaknya sarang semut. Uniknya sarang semut sangat besar menyerupai gapura.

Tatkala  mobil kami terseok-seok menyusuri jalan di tengah hutan, dari kejauhan ada sebuah mobil pick up dengan penumpang berbaju loreng. Ternyata mereka adalah pasukan penjaga perbatasan  antara Indonesia dengan Papua Newguine. Karena kami adalah rombongan dari Mancing Mania Trans7, para pasukan sangat senang dan demikian juga dengan kami menaruh simpati yang tulus dari hati karena mereka senantiasa bertugas menjaga kedaulatan NKRI. Kesempatan ini pun kami pakai sejenak untuk berbincang-bincang dengan pasukan penjaga perbatasan tak lupa juga kami mengabadikan moment ini, lalu kami  melanjutkan perjalanan menuju ke Rawa Biru.

Satu jam kemudian kami melewati pos markas penjagaan perbatasan. Di sini kami turun untuk meminta ijin kepada pos penjagaan Rawa Biru untuk menjelaskan kedatangan kami ke Rawa Biru untuk membuat film memancing. Pasukan perbatasan menyambut kami dengan senang hati. “Semoga misi mancing anda tercapai dan mantaaap,” kata prajurit perbatasan menyalami kami.

Tujuan kami adalah rumah kepala Kampung  Rawa Biru. Lokasi  kampung tidak jauh dari pos perbatasan, jadi setelah kami sampai di pos pasukan perbatasan Rawa Biru  maka lokasi perkampungan tidak jauh lagi. Kurang lebih 15 menit mobil sudah memasuki perkampungan  yang berada di dekat Rawa Biru. Memasuki perkampungan kami disambut oleh Pak Marwan sebagai Kepala Kampung dan warga.

“Selamat datang di Rawa Biru...,selamat berpetualang,” kata Pak Marwan kepala Kampung menyambut kami. Rumah kepala Kampung memang kami pergunakan sebagai base camp. Setelah ngobrol di teras bersama pak Kepala Kampung maka  Kami segera menurunkan alat pancing, perbekalan dan bawaan pribadi. Meskipun kampung Rawa Biru berada di pedalaman, namun berkat kepemimpinan Pak Marwan, kampung itu sudah maju dan sudah menggunakan listrik dari diesel.
Pak Dudit berhasil mendapat Arwana

Usai membereskan barang-barang bawaan dan istirahat siang, pada sore harinya kami duduk-duduk ngobrol menikmati Rawa Biru  di saung yang berada di belakang rumah Kepala Kampung.  Joe Mich dan Andry memilih mengisi waktu luang itu dengan casting di dermaga dan sambil casting di depan saung. Casting santai itu langsung disambut ikan gastor atau gabus, tentunya membuat sore itu diliputi suka cita. Sementara Pak Marwan dan 2 orang memperbaiki sampan yang akan kami gunakan besok.  Dua sampan mereka buat menjadi satu, sesuai rencana kami turun 3 tim maka perlu 6 sampan untuk dijadikan 3 sampan.

Embun pagi tanggal 20 Juli 2013 yang menyelimuti desa Rawa Biru membuat kami semua terlelap olehnya. Tatkala kami terlelap Pak Mamik guide kami sudah membangunkan kami semua.  “Bangun…! Bangun.. sudah pagi, siap-siap,” kata Pak Mamik membangunkan kami. Kutengok jam tangan masih pukul 04.00  waktu setempat. “Ah.., masih ngantuk nih..,” kata kawan-kawan. Meski masih ngantuk, kami segera bangun dan bersiap-siap untuk melakukan eklporasi . Sesuai rencana,  kami akan berangkat jam 5 pagi agar sampai di spot diperkirakan jam 6 pagi. 

Setelah perbekalan makan dan minum siap, maka kami sarapan bersama untuk menjaga stamina menjelajah Rawa Biru.  Enam warga Papua yang yang akan mengantar kami mengarungi Rawa Biru juga sudah sarapan pagi.Dikeremangan pagi, 6 sampan yang digabung menjadi 3 sampan sudah berjalan pelan-pelan menembus rawa. Rumput rawa setinggi 2 meter kami terjang untuk mencapai di tengah rawa. Setelah itu kami sampai di tengah. Pak Dudit Widodo satu tim bersama Pak Doni, Joe Mich dan Andry satu sampan. Saya bersama Pak Ugi dan Mamik menjadi satu tim.

Tim Pak Dudit Widodo dan tim Joe Mich memilih casting di sebelah kiri danau, sedang tim Saya memilih di sebelah kanan. Saya, Mamik dan pak Ugi terus menerus menggempur pinggiran tebu rawa. Demikian juga Pak Dudit dan doni di sampan lain. Pak Joe Mich dan andry juga tak kalah rajin menyisir semua spot yang ada. Bermacam lure terus  kami coba untuk mendapatkan lure-lure andalan yang cocok untuk ikan di sana.

Dari kejauhan tempat kami, terlihat tim sampan yang dinaiki oleh Pak Dudit Widodo dan Pak Doni terjadi pesta strike.  Pak Dudit begitu piawai menemukan cekungan yang ditumbuhi teratai. Pak Dudit melemparkan umpan dari pinggir dan ternyata umpannya di sambar ikan golden barramundi. “Strike…  ikan barramundi di perairan tawar cukup besar.sekitar 8 kg. Mantaap,” kata pak Dudit saat di shooting.

Pak Dudit dan pak Doni nampaknya tidak mau pindah lokasi dan memilih untuk stay di lokasi strike pertama. “Saya yakin ini adalah sarang ikan. Jadi kita ga usah pindah, kita lempar dari sisi samping dan depan, jangan lewati sarangnya,” kata pak Dudit memberi aba-aba kepada tukang sampan. Benar saja apa yang diperkirakan Pak Dudit, ternyata memang tempat menjadi sarang ikan. Yaaap…, jebluuur…, suara lure yang disambar ikan besar mengagetkan mereka. Spontan reel menjerit diikuti joran yang melengkung  bagaikan huruf C. Kali ini Pak Dudit hanya bisa menahan joran dan ikan terlihat  liar. Kami semua yang menyaksikan berharap agar pak Dudit bisa memenangkan pertarungan.

Kehati-hatian dan ketelatenan pak Dudit membuahkan hasil. Pelan namun pasti ikan berhasil digiring mendekati sampan. Hupp…berat.., kata Pak Dudit. Keringat mulai mengalir dari kening pancinger senior itu. “Barramundi…!” katanya, saat ikan terlihat melonjat berontak untuk berusaha melepaskan diri.  Ikan barramundi memiliki senjata di sirip rahang, bagaikan sebuah pisau rahangnya mampu memutuskan kenur. Namun bukan pancinger sejati bila tidak bisa mengatasi hal ini, Pak Dudit dengan piawai tidak membiarkan barramundi meloncat untuk melepaskan diri dan akhirnya ia berhasil memenangkan pertarungan.

“Luar biasa…, sangat besar sekali ikan golden barramundi. Timbangan kami dengan batas 30 lbs mentok. Mantaaap,” kata Pak Dudit memeluk ikan itu untuk membandingkan dengan tubuhnya yang gendut hehehe. “Saking besarnya ikan maka saya tidak memangku untuk di foto, namun kami hanya sempat memeluknya lalu melepaskan kembali,” kata Pak Dudit Riang.

“Ok, kembali ke posisi semula. Di depan kita masih banyak ikan,” kata Pak Dudit kembali casting. Benar saja pak Doni dan pak Dudit tetap mendapat ikan barramundi berukuran besar. Puncaknya kembali terjadi tatkala ikan arwana menyambar lure milik Pak Dudit. “Strike…! Arwana…!,” teriak Pak Dudit membuat tim kameraman  siap mengabadikan duel dengan ikan arwana yang kami tunggu-tunggu. Upaya ikan arwana dalam melepaskan diri dari pancingan tergolong luar biasa. Ikan ini meloncat dengan meliak-liuk badannya. Saat fight juga liar. Kembali Pak Dudit diuji ketangguhannya. Saya harus ajungi jempol buat Host MMT7 ini, ia begitu matang dan tangguh saat fight dengan ikan arwana besar dan liar itu.  Kurang lebih 10 menit ikan berhasil dinaikan ke sampan. “Mantaaaap….!” teriak Pak Dudit setelah memenangkan pertarungan.  “16 lbs atau 8 kg lumayan besar untuk ukuran ikan arwana,” Kata Pak Dudit saat mengecek berat ikan arwana. Sampan Pak Dudit berhasil mendapat 7 ekor golden Baramundi dan 1 ikan arwana.
Mamik Angler Papua

Tak jauh sampan yang dinaiki oleh Joe dan Andry juga mengalami strike. Joe Mich dengan sangat lihay juga berhasil mendapat ikan barramundi dengan bobot  sekitar 5 kg. “Lumayan dapat juga akhirnya,” kata Pak Joe Mich menunjukkan hasil pancingannya.

Terakhir yang kebagian strike adalah Pa Ugi, dan ia tidak mau mensia-siakan kesempatan . Dengan kepiawaiannya, Pak Ugi berhasil memendapatkan ikan golden barramundi dengan berat kurang lebih 5 kg.
Secara total di hari pertama ini kami menemukan sarang golden barramundi dan arwana. Total  golden barramundi yang kami dapat ada 9 dan 1 ikan arwana. Hasil yang cukup baik untuk seharian memancing di  Rawa Biru. “Lumayan, untuk membuat fil 1 episode sudah terpenuhi, semoga besok lebih baik lagi,” kata Miki, cameramen trans7, tersenyum riang melihat hasil mancing di hari pertama.***

Hari kedua


Pada hari kedua atau tanggal 21 kami teta menerapkan tehnik casting. Tiga team dihar kedua ini memisah dalam mengekplore Rawa Biru. Tim Saya  bersama Pak Ugi memilih jalur ke kanan. Ternyata dibekang saya muncul tim Pak Dudit widodo. Sedangkan tim Pak Joe Mich dan Andry memilih untuk casting ke arah kiri.
Dihari kedua ini keberuntungan tetap milik Pak Dudit Widodo dan Doni. Pak Duidit kembali mendapatkan ikan arwna dan Pak Doni mendapat ikan golden barramundi. Sedangkan tim saya melalui Pak Ugi mendapat ikan cendro air tawar.

Hari ketiga: Bonus Arwana Babon
Semangat kami terus bertambah di hari ketiga tanggal 22 Juli 2013. Tiga timterus beusaha memdapat ikan. Perolehan pertama terjadi pada Pak Ugi yang mendapat ikan dengan ukuran sedang. Perolehan semakin meningkat tatkala kami casting di salah satu cekungan. Umpan  Mamik disambar ikan arwana besar. “Strike…! Arwana..^ teriak Mamik senang.  Mamik terus memenangkan pertarungan dan sepuluh menit kemudian ikan arwan berhasil dinaikan keatas kapal untuk diambil fotonya, “Mantaaap…dengan senang hati hahaha…” ketawa Mamik bahagia.

Setelah di foto-foto nampaknya ikan lemas sehingga Pak  Joe Mich turun untuk membelai ikan dengan lembut, dalam beberapa menit kemudian ikan pulih dan sehat saat dirilis . Kami semua merasa senang bahagia. Sambil mengarah pulang umpan Pak Doni masih disambar ikan golden barramundi yang tentunya membuat kami merasa happydan mantaap bro.!!! (Beritamancing.com)

0 komentar:

Post a Comment