Monday, 31 March 2014

WWF Diminta Jangan Lupakan Pribumi di Rawa Biru

BCMerauke.com - Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Merauke, Agustinus Djoko Guritno mengatakan, masyarakat asli Papua yang tinggal di dalam daerah Rawa Biru dan sebagai pemilik hak ulayat, agar tidak boleh dilupakan. Mereka harus diberikan perhatian oleh semua pihak termasuk, Yayasan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, sebuah organisasi konservasi.

Permintaan itu disampaikan Agustinus saat memberikan sambutan pada kegiatan lokakarya presentasi hasil kajian sosial ekonomi dan budaya serta jasa lingkungan di Rawa Biru yang berlangsung di ruang pertemuan Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Merauke Kamis (27/3).

Dikatakan, daerah rawa biru yang berstatus cagar alam itu merupakan penyangga air utama bagi masyarakat di Kota Merauke dan sekitarnya. Selain itu, berada juga dalam daerah kawasan lindung.

Olehnya, lanjut Agustinus, studi loka karya yang dilakukan harus benar-benar memperhatikan dengan baik. Di rawa biru, terdapat masyarakat yang nota bene sebagai pemilik hak ulayat. Olehnya, harus diberikan perhatian dengan baik dan tak boleh dilupakan.

Masyarakat setempat, jelas dia, perlu diberikan ruang untuk bekerja demi menafkahi keluarga.  Kehidupan mereka sederhana juga, sehingga perlu diperhatikan.  Sehingga bisa hidup dan berkembang dengan baik dari waktu ke waktu.

Pasalnya, karena menetap di dalam kawasan konservasi, warga rawa biru tidak diperkenankan membuka lahan

Ditambahkan, selama ini, masyarakat setempat  menggantungkan harapan hidup dengan alam, misalnya, mencari ikan di sekitar.

“Dengan demikian, mereka tak memiliki sumber pendapatan yang jelas. Sehingga menjadi tugas serta tanggungjawab semua pihak untuk harus memberikan perhatian,”katanya.

Secara terpisah Direktur WWF Perwakilan Merauke, Paschalina Rahawarin mengatakan, loka karya dimaksud, diikuti 45 peserta yang terdiri dari perwakilan masyarakat di sekitar rawa biru, para pelanggan air PT Wedu, instansi terkait serta beberapa LSM terkait.

Lokakarya itu dimaksudkan untuk mencari rumusan terbaik dalam pengelolaan sumber daya alam rawa biru. (Jubi/Frans L Kobun)

0 komentar:

Post a Comment