Oleh : Agustinus Mahuze
Mengutip Pendapat ahli marketing Hermawan Kertadjaya “Peluang dalam dunia pariwisata Internasional akan terbuka sangat luas dengan melihat berbagai macam perubahan yang terjadi ,namun disisi lain persaingan juga sangat sengit .Setiap negara berlomba-lomba mempertahankan turis domestiknya dan mencoba menarik turis Internasional.Dengan diprediksikan bahwa pada tahun 2015 pada negara –negara berkembang akan menerima kunjungan Turis internasional yang akan lebih besar di bandingkan dengan negara Maju.
Jumlahwisatawan internasional mengalami pelonjakan hampir 1,1 miliar sepanjang 2013. Meskipun terjadi masalah ekonomi global di beberapa negara, pertumbuhan pariwisata tujuan Asia Tenggara begitu cepat. Kenaikan pertumbuhan pariwisata ini bertepatan dengan melemahnya perekonomian hampir di seluruh negara .
Meskipun terjadi banyak masalah, pertumbuhan jumlah wisatawan tahun lalu mengalahkan ekspektasi . Pertumbuhannya melonjak sebesar lima persen menjadi 1,09 miliar wisatawan. Dalam sebuah pernyataan, Organisasi Pariwisata Dunia PBB (World Tourism Organization/WTO) menyatakan bahwa pertumbuhan akan terus berlanjut pada 2014 ini.Seperti yang dikutip melalui Okezone.com “Sektor pariwisata telah menunjukkan kapasitas yang luar biasa untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pasar, mendorong pertumbuhan, dan penciptaan lapangan kerja di seluruh dunia meski terjadi goncangan ekonomi dunia,” kata Taleb Rifai, Sekretaris Jenderal Badan PBB .
Diperkirakan pariwisata internasional akan tumbuh 4-5 persen di 2014. Semua negara didesak memajukan industri pariwisata masing-masing. Kunjungan yang mengalami pertumbuhan sangat signifikan dan tercepat di tahun 2013 adalah kawasan Asia-Pasifik, pencapaiannya naik enam persen menjadi 248 juta wisatawan. Asia Tenggara mengalami kenaikan dalam jumlah kedatangan naik sebesar 10 persen.
Untuk Eropa sendiri tetap menjadi tujuan terbesar secara keseluruhan, dengan kedatangan wisatawan internasional naik lima persen menjadi 563 juta orang. Di Amerika, kedatangan wisatawan tumbuh sebesar empat persen, yaitu menjadi 169 juta wisatawan. Sementara, Afrika kedatangan 56 juta wisatawan internasional, tumbuh enam persen dari tahun sebelumnya.
Konteks diatas adalah sebuah paradigma yang sifat fluktual , perubahan masyarakat soal Pasar industri pariwisata .Setiap negara dituntut secara cermat untuk memetahkan potensi ini sebagai ladang bagi pemasukan .Jika pemasukan ini akan meningkat maka secara keseluruhan daya saing ekonomi masyarakat dapat terjamin .Dalam konteks pengembangan daerah melalui kewenangan otonomi khusus yang dimiliki maka setiap kebijakan hendaknya mempertimbangkan aspek partisipatif sebagai Instrumen kebijakan yang interaktif .Sehingga arah perubahan masyarakat dapat terjalin dengan baik . Segala macam perubahan yang ada telah membuat dunia pariwisata berevolusi .Untuk para travel bisnis player perlu memahami bagaimana evolusi itu terjadi sehingga itu menjadi appleaing bagi costumer.
Dalam wacana pengembangan Pariwisata di Merauke perlu dilakukan pengkajian yang strategis untuk merekonstruksi pemikiran berkaitan dengan kebijakan maupun eksekusi pelaksanaan pengembangan pariwisata di Merauke .Salah satu Instrumen adalah tata kelola melalui kebijakan aturan yang konstruktif yang sinergisdan pemetaan potensi wisata .Pemetaan potensi Wisata merupakan wacana yang sifatnya konstruktif untuk merencakan secara strategis yang berkelanjutan.Upaya ini sebagai salah satu cara untuk membangun sinergi yang harmonis .Sehingga stokholderdidaerah di dalam pengambilan Keputusan bersama berdasarkan kajian yang utuh .Semua dilibatkan sehingga acuan pengembangan masyarakat dapat berjalan dengan baik .Untuk mencapai tata kelola tersebut ,ada perencanaan strategis di yang bisa konstribusikan sebagai usaha untuk membangun dunia pariwisata Merauke.
Seperti yang dikemukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang dikutip melalui kantor berita ANTARA ‘Pemerintah sedang berupaya untuk menggali potensi wisata Merauke di Papua. Pihaknya menggandeng para pemangku kepentingan di Kabupaten Merauke meliputi kepala-kepala adat, pastor, dan satuan kerja di Pemkab Merauke. Faried menyarankan agar pengembangan bertahap dilakukan paralel antara pengembangan aksesibilitas dan sarana pendukung pariwisata lainnya. Menurut Faried, masih banyak potensi wisata yang bisa digali di wilayah itu mengingat belum banyaknya wisatawan yang mengenal Merauke secara khusus. Namun Dinas Pariwisata Merauke mencatat jumlah wisatawan nusantara yang mengunjungi Merauke pertahun rata-rata sudah mencapai 6.000 orang. Memang sudah ada Festival Dambu di Kecamatan Kimaan yang merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Merauke.
Berpijak dari Konteks diatas Konstruksi gagasan untuk pengembangan potensi pariwisata di rencanakan adalah Wisata Spiritual .Pemetaan untuk pengembangan yakni kampung Wasur yang berada di Taman NasionalWasur Sebagai Pilot Project Pengembangan Shamanic Tourism .Untuk pemetaan Kampung Potensi .Kajian ini lebih menitikberatkan pada konsep heritage .
Dalam kaitannya dengan pengembangan Tourism sebagai konsep wisata yang sifatnya Culture. Maka Konsep pengembangan Ini merujuk ini menitikberatkan pada persepsi para turis merekonstruksi gagasan mereka bagaimana sebuah peradaban berkembang serta di pelajari melalui pengamatan dan terlibat lansung di dalam kegiatan wisata .Berdasarkan riset yang telah di lakukan maka dikumpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan konsepheritage .
Kerangka yang disusun merupakan langkah awal dari tahapan kegiatan dan perencanaan pengembangan wisata budaya sebagai bagian yang integral dari sebuah Produk Wisata bernama Wisata Shamanic Wasur atau Wasur Tourism Shamanic. Pemetaan ini memiliki urgensi dalam bentuk kemasan yang diPromosikan.
Berdasarkan kajian riset yang telah disusun dan diasumsikan sebagai salah salah satu komoditas pariwisata yang dapat di promosikan kedalam dan luar negeri maka Pemetaan ini menjadi Instrument yang penting bagi tata pengelolahan serta usaha dan Promosi kegiatan Wisata berbasis kebudayaan demi menunjang pendapatan asli daerah Merauke melalui kunjungan Wisata.
Langkah promosi ini akan ditentukan berdasarkan kesepakatan dan kesepahaman didalam kerangka kerja Institusi yang telah berpengalaman mengelolah kegiatan wisata didaerah Merauke . Institusi yang memiliki kaitan dalam program atau kegiatan wisata ini.*
Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana S2 Psikologi Pendidikan Mercubuana Univercity Jogjakarta/Konsultan Wisata Spiritual
0 komentar:
Post a Comment