Tuesday 25 March 2014

Bupati Merauke Minta Penyuluh Pertanian Tidak Terlibat Politik Praktis

BCMerauke.com - Bupati Merauke, Romanus Mbaraka meminta kepada para penyuluh pertanian lapangan (PPL) agar tak terlibat politik praktis, terlebih menjelang pemilu 2014. “Apalagi PPL itu berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Lebih baik fokuskan perhatian  melakukan pendampingan ke petani di kampung,” kata Romanus saat ditemui tabloidjubi.com, di Merauke, Papua, Senin (24/3).

Menurut Romanus, semua orang menginginkan agar daerahnya maju. Untuk itu, peran dari para PPL sangat diharapkan. “Kita harus bisa mengabdikan diri dengan baik demi masyarakat di 160 kampung terutama yang dihuni orang asli Papua,” ujarnya.

Para PPL juga, pintanya, juga agar tidak menjadi komentator. “Banyak informasi yang saya dapatkan terkait kinerja dari PPL di setiap kampung. Sehingga tidak ada yang bisa menipu. Saya tahu siapa saja tenaga PPL yang selalu bersama masyarakat di kampung dan mana yang hanya satu atau dua hari dan lebih banyak di kota,” ujarnya.

Romanus mengungkapkan, banyak permasalahan pertanian terjadi di kampung. Olehnya, peran dan tanggungjawab dari PPL harus terus ditingkatkan. “Saya akan terus memberikan dukungan dalam setiap kegiatan yang dijalankan,” katanya.

Diharapkan agar dalam menjalankan tugas, PPL tidak menerapkan metode mengajar. Tetapi pendampingan secara berkelanjutan disertai praktek, sehingga masyarakat paham bagaimana cara mengola dan atau memanfaatkan lahan yang baik untuk suatu kegiatan pertanian.

Ditambahkan, jika ada kesulitan yang dihadapi terutama berkaitan dengan tanaman masyarakat yang terserang gejala hama, agar segera dilaporkan secara berjenjang. Jangan menunggu hama sudah menyerang tanaman, baru mengambil tindakan.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Merauke, Bambang Dwiatmoko menambahkan, dalam setiap pertemuan bersama petugas PPL, dirinya selalu mengingatkan agar mereka harus selalu berada di tengah sawah bersama petani. Dengan kehadiran di kampung, masyarakat termotivasi untuk terus bekerja. (Jubi/Frans L Kobun)

0 komentar:

Post a Comment