Hal itu dikatakan tokoh Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Marin Anim Imbuti, Kasimirius Ndiken saat memberikan pengarahan dalam deklarasi pembentukan kampung adat Yobar dan kampung adat Imbuti di kantor Lembaga Masyarakat Adat (LMA) marind anim imbuti Kabupaten Merauke Sabtu (15/3/2014).
Dia mengatakan, kampung adat Yobar dan kampung adat Imbuti dulunya sudah ada tetapi tanpa konpromi dengan masyarakat adat Pemerintah Daerah merubahnya kampung adat itu menjadi Kelurahan Samkai hingga sekarang ini.
Dikatakan, masyarakat hanya diam tak bersuara dan mengikuti saja namun seiring waktu Kelurahan yang dibentuk oleh pemerintah itu tidak mendatangkan perubahan bagi masyarakat adat marind anim imbuti pemilik tanah Kota Merauke.
Masyarakat adat marind anim imbuti, kata Dia, semakin tersisi diatas tanahnya sendiri. Sumberdaya maupun kehidupan ekonomi masyarakat adat marind anim imbuti jauh dari harapan. Tahun ini merupakan tahun kebangkitan bagi masyarakat adat marind anim imbuti sehingga mau tidak mau, suka tidak suka kampung adat Yobar dan Imbuti harus dibentuk.
Diharapkan, semua masyarakat adat marind anim Imbuti di Merauke untuk bersatu. Satukan presepsi untuk menyampaikan aspirasi ini kepada kepala daerah dalam hal ini Bupati Kabupaten Merauke, Drs. Romanus Mbraka, MT dengan harapan dapat direstui.
Diharapkan pula kepada semua orang yang tinggal diatas tanah leluhur masyarakat adat marind anim imbuti agar menduku aspirasi ini sebab dengan dikembalikan status kampung adat dapat menyelamatkan masyarakat marind anim yang hampir lenyap diatas tananya sendiri Kota Merauke. (SULPA)
0 komentar:
Post a Comment