BCMerauke.com - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Stefanus Ozok mengatakan, masalah status gizi masyarakat, masih menjadi sorotan berbagai pihak. sampai sekarang, banyak warga ditemukan mengalami kekurangan gizi terutama di daerah pedalaman dan juga di lokasi transmigrasi.
Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil identifikasi pihaknya, wilayah yang masyakatnya masih didera kekuarangan gizi itu, antara lain di di wilayah Kimaam, Okaba dan beberapa distrik lain termasuk juga di lokasi transmigrasi.
“Ini yang harus kita cari tahu, apakah karena kekurangan makanan atau ada penyebab lain,” katanya kepada tabloidjubi.com di Swisbelt Hotel, Rabu (19/3).
Dia mengungkapkan, hingga sekarang belum ada perbaikan atas situasi itu, karenanya dia berencana mengundang perwakilan dari setiap Satuan kerja dan Perangkat Daerah (SKPD) untuk membahasnya lebih lanjut. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Karena tugas orang kesehatan lebih banyak kepada pengawasan dan penyuluhan,” katanya.
Sejumlah instansi terkait seperti dinas pertanian, perikanan dan lain-lain,menurutnya mempunyai peran penting. Mebgatasi hal itu
Sebagai misal Dinas pertanian, bisa memberikan dorongan kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada,untuk ditanami berbagai aneka tanaman pertanian. Sehingga dapat dipanen untuk kelangsungan hidup.
Warga setempat juga perlu terus didorong dengan program gerakan makan ikan (Germani), sebagaimana visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Merauke, Romanus Mbaraka-Sunarjo, untuk mencerdaskan kemampuan dari semua orang terutama anak-anak.
Secara terpisah Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Merauke, Albertina Mekiuw menambahkan, Program Germani harus terus digalakkan. Karena memberikan manfaat sangat besar.
“Dalam setiap kesempatan ke kampung-kampung, kami selalu mengingatkan orangtua agar secara rutin mendorong anak-anak untuk mengkonsumsi ikan,” katanya. (Jubi/Frans L Kobun)
0 komentar:
Post a Comment