Wednesday, 12 March 2014

Banyak Pejabat Diduga Lakukan Perburuan di Daerah TN Wasur

BCMerauke.com - Wakil Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Merauke, Albert Moyuen mensinyalir banyak pejabat diduga melakukan perburuan di dalam area Taman Nasional (TN) Wasur. Sehingga dari hari ke hari, hewan yang ada mulai punah dan hilang begitu saja.


Demikian disampaikan Moyuen saat ditemui Kamis (16/1) disela-sela pelatihan penerapan adat bagi generasi muda masyarakat adat dalam wilayah TN Wasur yang berlangsung di Hotel Akat.  Dikatakan, dalam wilayah TN Wasur, terdapat empat suku  Marind yang tinggal sekaligus melakukan berbagai aktivitas setiap hari.

Ditegaskan, kegiatan perburuan secara liar maupun  penebangan hutan sering dilakukan juga oleh masyarakat setempat. Hal tersebut semata-mata karena tuntutan ekonomi. Namun, banyak informasi yang diperoleh jika perburuan secara liar dilakukan para pejabat. Bahkan, militer juga dengan kekuatan senjata.
“Mungkin saja senjata yang digunakan, tetapi orangnya tidak terlibat secara langsung melakukan kegiatan perburuan dalam lokasi TN Wasur. Dengan aksi perburuan seperti demikian, maka otomatis satwa yang ada di dalamnya akan hilang secara perlahan-lahan. Memang kondisi dalam TN Wasur sekarang mengalami kehancuran,” tegasnya.

Ditanya bagaimana peran dari Balai TN Wasur untuk memberdayakan orang Marind yang ada di dalam, Moyuen mengaku, sudah berjalan seperti pendampingan untuk pembuatan minyak kayu putih serta kegiatan lain. Hanya saja, apakah semua sudah diberikan perhatian atau tidak, belum dapat dipastikan.

Secara terpisah Ketua WWF Perwakilan Merauke, Paschalina Rahawarin menambahkan, pelatihan dimaksud dipandang sangat penting. Tujuannya agar masyarakat yang menghuni TN Wasur, dapat memelihara dan menjaga dengan baik semua habitat hewan di dalam maupun hutan yang ada. Sehingga tidak mengalami kepunahan dari waktu ke waktu. (Jubi/Ans)

0 komentar:

Post a Comment