Drs. Romanus Mbaraka, MT |
Permintaan itu disampaikan Bupati Merauke dalam sambutannya pada pembukaan sidang pembahasan RAPBD tahun 2014 di ruang sidang dewan Rabu (29/1) malam. “Memang kita tidak akan pernah sempurna seperti Tuhan. Tetapi sebagai manusia yang percaya, harus berusaha untuk mencapai kesempurnaan seperti yang Tuhan titahkan,” pintanya.
Masyarakat Merauke, lanjut Bupati Merauke, harus belajar kepada ideologi semut yang senantiasa secara bersama-sama membangun rumah. Bahkan, mengangkat barang seberat apapun untuk kepentingan bersama.
Lebih lanjut Bupati Merauke mengatakan, pembangunan Kabupaten Merauke dalam APBD 2014 diarahkan dengan fokus peningkatan pendapatan perkapita masyarakat asli Papua. Sehingga program pemberdayaan kampung melalui Gerbangku, pemberdayaan warga kota di setiap RT/RW serta kelurahan serta beberapa kegiatan lain, terus dilakukan untuk pemenuhan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Merauke menyadari jika suksesi pembangunan tahun 2013, sesungguhnya belum sempurna dan belum menjawab semua aspirasi serta kebutuhan masyarakat setempat. “Olehnya, saya menyampaikan permohonan maaf kepada semua lapisan masyarakat. Tetapi bahwa perjuangan pembangunan membawa Merauke cerdas, sejahtera dan damai belum selesai dan akan lebih sungguh-sungguh dilaksanakan dalam tahun 2014 ini,” tuturnya.
“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat di 160 kampung dan 20 distrik agar bersama-sama dan bergandengan tangan, pikiran dan perkataan serta perbuatan dalam membangun Merauke cerdas, damai dan sejahtera dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” pintanya.
Anggota DPRD Kabupaten Merauke, Soter Kamiawi mengaku, berbagai kemajuan telah dialami dan dirasakan masyarakat terutama orang asli Papua. Dalam tiga tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, Drs. Romanus Mbaraka, MT-Sunarjo, S.Sos, telah banyak program yang menyentuh langsung orang kecil di kampung. (Jubi/Ans)
0 komentar:
Post a Comment